Pages

Labels

Rabu, 30 Agustus 2017

QUIZ 4 METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUALITATIF

Quiz 4 A MINGGU 4:



  1. PENILAIAN TERAKHIR PADA MINGGU, 10 SEPTEMBER 2017 PUKUL 05.00 WIB (MINGGU KE 4).
  2. REVISI SKRIPSI BERIKUT INI! POIN REVISI MELIPUTI DAS SOLLEN, DAS SEINPERTANYAAN PENELITIAN, TUJUAN PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA (MELIPUTI PENELITIAN TERDAHULU, TEORI, KONSEP PENDAMPING, DAN KERANGKA BERPIKIR).
  3. PERHATIKAN!! UNTUK TINJAUAN PUSTAKA HANYA REVISI POIN-POIN DARI SUB JUDUL. TULIS SUB JUDUL ASLI & REVISI MENURUT ANDA!
  4. UNTUK KERANGKA PEMIKIRAN, ANDA REVISI SESUAI ANALISA ANDA DARI SKRIPSI TERSEBUT.
  5. FULL SKRIPSI KLIK RIA TRISTINA DAYU
  6. SELAMAT BERKREATIVITAS

GAY DI KOTA BENGKULU


             (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum)


RIA TRISTINA DAYU


BAB I PENDAHULUAN

      1.1 Latar Belakang

        Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain. Fenomena ini memicu terjalinnya interaksi yang semakin intim di berbagai kalangan. Bahkan, interaksi tersebut menciptakan kelompok-kelompok tersendiri yang memiliki orientasi berbeda. Salah satunya adalah kaum homoseksual atau gay. Kartika Puspa Negara (2014:3) menyatakan bahwa faktor pergaulan dan pengalaman memberikan peran  yang besar dalam proses pembentukan identitas seseorang, apakah dia akan menjadi seorangheteroseksual atau menjadi seorang homoseksual.
Kaum gay dewasa ini, keberadaannya semakin ingin diakui oleh masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari adanya pertambahan jumlah kalangan homoseksual (gay) Indonesia dan diprediksi semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini senada dengan pernyataan Dewa Ayu dan I Nyoman Dewi (dalam Portal Gaya Nusantara, 2013:3) bahwa Jumlah gay di Indonesia mencapai angka 7.000.000 orang dengan kecenderungan capaian pertumbuhan dua kali lipat dari kalangan dengan pilihan berorientasi biseksual.
Bukti lain yang menunjukan semakin kuatnya keinginan kaum gay ingin memperoleh pengakuan masyarakat dengan kemunculan di media-media seperti media informasi serta wadah lainnya. Berdasarkan penelitian Dewa Ayu dan I Nyoman Dewi (dalam Portal Gaya Nusantara, 2013:3) ditemukan bahwa, “Semakin terbukanya akses media informasi serta wadah komunitas gay yang ada di setiap kota juga turut memberi warna keterbukaan gay pada khalayak umum. Meski alasan klasik bagi masyarakat umum persoalan gay tabu dibicarakan, namun kalangan ini akhirnya lebih banyak menegaskan identitasnya tersendiri dalam beragam media. Tercatat setidaknya ada beberapa komunitas dunia maya sebagai ajang pertemuan, pertemanan, hingga perjodohan pada kalangan ini.” Adapun beberapa situs yang dimaksudkan tersebut di antaranya adalah situs “Gayadewata” dengan jangkaan Lokal/Internasional, “Manjam”  jangkauan Internasional, dan situs “Gay Romeo” dengan jangkauan Internasional (Portal Gaya Nusantara, 2013:4). Hal tersebut membuktikan bahwa dengan keberadaan kelompok fenomena gay yang mulai membuka diri pada masyarakat melalui beragam media, serta makin gencarnya kampanye kesetaraan hak minoritas termasuk kalangan gay, secara perlahan mulai menggeser konsepsi nilai pada sebagian masyarakat kita. Bahkan, tidak hanya di kota-kota besar, kaum gay-pun telah eksis di daerah-daerah lainnya, termasuk Bengkulu.
Dewasa ini, untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain. Hal ini dilakukan guna menunjukan identitas diri mereka sebagai bagian dari kaum gay tempat mereka berinteraksi dan berkomunikasi serta ditujukan untuk dapat dengan mudah mengidentifikasi kalangan lawan komunikasinya. Hal ini senada dengan penyataan Dodi, seorang pelaku gay asal Semarang yang menjadi tukang pijat plus-plus dalam Dewa Ayu dan I Nyoman Dewi (dalam Portal Gaya Nusantara, 2013:15-17) bahwa,  “Penggunaan ragam istilah atau bahasa gaul digunakan untuk dapat mengidentifikasi apakah seseorang tersebut berasal dari kalangan kaum gay atau bukan. Selain itu juga ditujukan untuk dapat merahasiakan isi obrolan mereka sesama kaum gay”. Keberadaan kaum gay yang semakin berkembang ini jelas menjadi sorotan banyak mata dan menjadi perbincangan yang  tidak dapat dielakkan. Hal tersebut dikarenakan gay merupakan salah satu bentuk perilaku yang dirasa menyimpang dan tidak sesuai dengan nilai serta norma yang berlaku di masyarakat. Perilaku menurut  Heri Purwanto dalam Notoatmodjo (2003) adalah pandangan-pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menyatakan bahwa perilaku merupakan reaksi atau respon berupa tindakan ataupun sikap yang dihasilkan seseorang terhadap stimulus atau umpan yang diterimanya.
Selanjutnya, sesuatu yang menyimpang karena perilaku, utamanya perilaku seksual seperti ini belum berlaku secara umum dan belum dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga penempatan kalangan homoseksual sebagai kaum marginal pada masyarakat membuat sebagian besar kalangan ini masih memiliki batasan berinteraksi dengan warga masyarakat awam di sekitarnya. Meski pilihan atas fasilitas berkomunikasi antar mereka bervariasi dan mudah terakses, tetapi sebagian besar kalangan justru masih terkondisi atas kendala berinteraksi. Pilihan kalangan ini hanya terpilahkan atas dua hal, terbuka mengungkapkan diri namun beresiko atas sanksi sosial yang akan diterimanya, atau tetap menyembunyikan identitas namun tetap dalam situasi kegelisahan atas pilihan orientasi seksualnya.
Sebagai makhluk relasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi memiliki cara-cara tersendiri dalam mengidentifikasi diri dan pasangannya. Di sisi lain, kehidupan kaum homoseksual yang bertolak belakang dengan kebiasaan kehidupan manusia secara normal dalam berperilaku dan menentukan sikap. Membuat komunitas maupun individu homoseksual itu sendiri ternyata tidak mendapat tempat di masyarakat. Itu semua dikarenakan pola kehidupan mereka dianggap akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lain. Bagi kalangan yang kontra terhadap hubungan sesama jenis, mengganggap bahwa hubungan sesama jenis merupakan hal yang salah dan berdosa, kondisi ini menyebabkan terbentuknya sebuah perilaku yang mendasar dalam masyarakat yang mengakibatkan suatu ancaman sosial untuk para homoseksual.
Hal ini menyebabkan kaum homoseksual kerap menerima perlakuan berupa pelecehan fisik ataupun verbal dalam lingkungan sosialnya yang menyebabkan perasaan takut akan  perlakuan negatif, pengucilan, dan pernyataan negatif yang merupakan ancaman sosial-agama yang muncul dari masyarakat (Oetomo, 2006). Hal inilah yang menjadikan individu homoseksual enggan untuk membuka diri atau yang kita kenal dengan istilah non coming out. Sikap dari masyarakat maupun keluarga yang menolak, mengusir ataupun tidak mau mengakui adanya hubungan keluarga yang homoseksual membuat kaum gay tidak menyatakan secara pribadi dan terbuka tentang identitas dirinya kepada lingkungan dan masyarakat. Konsekuensi negatif yang mereka dapatkan dari lingkungan terdekatnya membuat penerimaan diri seorang homoseksual terhadap dirinya menjadi tidak baik. Kaum gay tersebut akan merasakan bahwa diri mereka tidak pantas berada dalam keluarga dan lingkungannya, karena dianggap memiliki suatu perilaku seksual yang dianggap salah oleh lingkungannya. Dengan melihat berbagai bentuk ketidakadilan yang diberikan masyarakat melalui perlakuan-perlakuan kurang mengenakan terhadap kaum ini, seperti dikucilkan dan menjadi bahan pergunjingan, membuat kaum homoseksual memilih untuk melakukan penutupan jati diri. Pengungkapan jati diri yang tertutup tersebut dilakukan guna menyembunyikan identitas dan perilaku dalam diri mereka yang sebenarnya dalam mengidentifikasikan pasangannya sehingga tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya, apabila ditinjau dalam konsep ilmu komunikasi, pengungkapan diri merupakan bentuk terpenting komunikasi interpersonal di mana seseorang dapat melibatkan pembicaraan tentang dirinya sendiri atau membuka diri. Pengungkapan tersebut tersebut mengarah pada sikap mengkomunikasikan informasi mengenai diri orang yang bersangkutan kepada orang lain (Devito, 1999). Pengungkapan diri mengacu pada penyampaian informasi secara sadar, baik menyangkut pikiran, perasaan dan perilaku yang diceritakan secara terbuka pada orang lain. Unsur terpenting pada jenis komunikasi ini adalah melalui ekspresi wajah, sikap, tubuh, pakaian, nada suara, serta isyarat non verbal lainnya. Proses pengungkapan diri tersebut tersirat pada lambang verbal dan non verbal terjadi saat partisipan komunikasi menggunakan kata-kata, baik itu melalui bahasa lisan maupun tulisan. Pada kaum gay, komunikasi non verbal ditujukan untuk menyembunyikan jati diri dan keberadaannya yang dewasa ini belum dapat diterima di tengah masyarakat. Selain itu, perilaku-perilaku seperti cara berpakaian, nada bicara, cara berbicara, ekspresi wajah, cara berjalan, dan sebagainya pada kaum gay juga menjadi bagian penting yang dapat digunakan kaum gay tersebut untuk mengidentifikasi pasangan sesamanya (Kuswarno, 2009). Hal-hal yang terkait dengan pengungkapan jati diri dan perilaku yang tertutup ini, ditujukan guna melindungi keberadaan kaum gay itu sendiri yang belum dapat diakui seperti layaknya di negara-negara barat.
Di Negara Barat seperti di Amerika dan Kanada bukan hanya mengganggap homoseksual adalah suatu orientasi seksual pilihan yang wajar saja, melainkan sampai mengadakan undang-undang pelegalan pernikahan sesama jenis (American Psychiatric Assosiation (APA), 1973). Selain itu beberapa dari negara besar di Asia telah menganggap homoseksual sebuah orientasi seksual biasa yang juga memiliki hak yang sama dengan  kelompok masyarakat biasa lainnya. Jadi, keberadaan kelompok gay ini tidak tersembunyi dan mereka bebas memperlihatkan identitas mereka di hadapan masyarakat. Tetapi bagaimana di Indonesia, di Indonesia homoseksual masih dianggap sebagai stigma atau hal yang dianggap tercela, dan hal yang dianggap tabu. Apalagi di Wilayah Kota Bengkulu, fenomena gay tidak mendapat tempat di dalam lingkungan masyarakat. Kurangnya ruang lingkup yang mendukung,  situasi penolakan dari masyarakat, serta informasi yang terkonstruksi dengan bentuk persepsi yang tidak kritis. Kemudian menjadikan posisi kaum gay berada pada posisi sulit. Sebagai kota yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota metropolitan, maka Bengkulu masih banyak terkontaminasi dengan informasi yang mengatakan bahwa gay adalah sebuah kegilaan dalam urusan kejiwaan. Ketidakadilan rasa yang dimiliki oleh beberapa kaum gay ini kemudian membuatnya menjadi kelompok yang hidup diam-diam dan terus berkembang dengan proses interaksi-interaksi yang dipahami oleh kelompok itu tersendiri.
Penolakan sosial dan bentuk reaksi lingkungan masyarakat yang dipengaruhi dengan informasi buruk mengenai gay membuat proses identifikasi dan kehadirannya di kehidupan sosial tertutup rapat. Menurut informan (gay Bengkulu), PG (23 Tahun) mengatakan, “Saya banyak memiliki sahabat gay yang memilih menikah dan menutupi orientasinya baik kepada istri ataupun keluarga dengan alasan penyelamatan konsep diri di tengah masyarakat yang kontra. Bukan karena dia Biseksual melainkan hanya untuk menutup omongan miring masyarakat” (pra observasi 6 Februari 2016, PG).
Di kota Bengkulu sendiri belum ada wadah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menaungi komunitas gay di Bengkulu sehingga mereka masih sangat berhati-hati dalam mengungkap identitas gay-nya. Seperti halnya makhluk hidup yang berpasang-pasangan, komunitas gay ini juga menginginkan kehidupan yang lebih serius dengan pasangan sesama jenisnya seperti ke jenjang pernikahan. Akan tetapi, penolakan yang terjadi di antara kehidupan masyarakat membuat komunitas gay membuka ruangnya sendiri. Maka dari itu, para gay ini menutup orientasinya di lingkungan masyarakat agar tidak menjadi perbincangan mengenai keberadaan mereka yang dianggap masyarakat sebagai kaum minoritas yang tidak pantas dihargai.
Fenomena lainnya di Bengkulu ketika para gay yang tidak terkoordinir dalam sebuah komunitas ini dapat menemukan pasangannya yaitu melalui berbagai cara komunikasi seperti melalui sosial media. Seperti membuat group privasi dari aplikasi whatsapp yang bisa diakses untuk saling berkenalan dengan kaum gay lainnya yang tidak hanya mereka dapati di Bengkulu tetapi juga yang berada di luar Bengkulu. Bagi para gay yang sudah menikah, alih-alih menjalani adanya tugas diluar kota adalah suatu alasan yang diberikan kepada istri mereka untuk menemui pasangan gay nya yang berada di luar kota Bengkulu. Berdasarkan, uraian di atas tentang adanya fenomena gay yang semakin marak terjadi di tengah masyarakat dewasa ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan pemaparan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini nantinya adalah

1.        Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya?

2.        Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenisnya?


1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka peneliti memiliki tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut antara lain :


1.        Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.


2.        Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini nantinya diharapkan bermanfaat guna untuk pengetahuan masyarakat secara umum dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi secara khusus. Selain itu, penelitian ini nantinya juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi penelitian serupa selanjutnya, dan diharapkan dapat berguna bagi pengembangan pengetahuan dosen dan mahasiswa komunikasi secara keseluruhan.

1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat berguna bagi para praktisi masyarakat secara umum dan bagi praktisi komunikasi secara khususnya untuk dapat mengetahui perilaku dari para pelak kaum gay yang keberadaannya semakin marak di tengah masyarakat.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Penelitian Terdahulu

2.2         Queer Theory Judith Butler

2.3         Fenomena Gay (Homoseksual)

2.4         Kelas-Kelas Kaum Gay

2.5         Gaya Komunikasi Kaum Gay

2.6         Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay

2.7         Kerangka Pemikiran




Tulisan di atas skripsi yang selesai pada November 2016 oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi, Ria Tristina Dayu angkatan 2012. Penelitian lapangan ini selesai dengan durasi dua semester. 











22 komentar:

  1. MOHAMAD DENY RAMADHAN
    D1E015052
    Paragraf 1-4 adalah das sein “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain.”
    Paragraf 5-7 merupakan paragraf untuk memper jelas isi paragraf sebelumnya.
    Paragraf 8 adalah das sollen karena mencantumkan konsep dari teori komunikasi “Selanjutnya, apabila ditinjau dalam konsep ilmu komunikasi, pengungkapan diri merupakan bentuk terpenting komunikasi interpersonal di mana seseorang dapat melibatkan pembicaraan tentang dirinya sendiri atau membuka diri.”
    Paragraf 9-12 merupakan hasil dari penelitian yang memperjelas isi dari paragraf sebelumnya.
    Pertanyaan penelitian terdapat di paragraf 12 “Berdasarkan, uraian di atas tentang adanya fenomena gay yang semakin marak terjadi di tengah masyarakat dewasa ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).”
    Untuk tujuan penelitian menurut saya sudah cukup benar.
    Tinjauan Pustaka : Sub judul asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Sub judul yang telah di revisi
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.6 Queer Theory Judith Butler
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Kerangka pemikiran,Menurut analisa saya lebih baik gambar ke 2 berada di posisi gambar ke 3, dan gambar ke 3 berada di posisi gambar ke 2.

    BalasHapus
  2. Nama : DEITA LUNITA SINULINGGA
    NPM : D1E015054
    #S1ILMUKOMUNIKASI
    1. Paragraf 1-3 das sein,” Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain…”
    2. Paragraf 4-5 das sollen, “Keberadaan kaum gay yang semakin berkembang ini jelas menjadi sorotan banyak mata dan menjadi perbincangan yang tidak dapat dielakkan…”
    3. Paragraf 6-12 adalah paragraf penjelas dari das sein…
    4. Pertanyaan penelitian berada di paragraf 12 yaitu,” guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu)”.
    5. Sub judul pada skripsi tersebut adalah GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum) dan hasil revisi dari saya bahwa judul tersebut kurang lengkap seharusnya GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi,prilaku,dan orientasi seksual pada kalangan kaum gay di kota Bengkulu)
    6. Pada rumusan masalah juga masih terdapat kekurangan 1 poin, pada rumusan masalah yang ada di skripsi tersebut yaitu: Berdasarkan dengan pemaparan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini nantinya adalah:
    1. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya?
    2. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenisnya?
    Yang menjadi revisi saya pada rumusan masalah tersebut adalah seharusnya terdapat 3 poin yang menjadi rumusan masalahnya yaitu:
    1. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya?
    2. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenisnya?
    3. Bagaimana kaum guy di Kota Bengkulu dapat mengidentifikasi perilaku sesama jenisnya?
    7. Tujuan penelitiannya juga memiliki kekurangan 1 poin. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka peneliti memiliki tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut antara lain :
    1. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.
    Dari hasil revisi saya seharusnya terdapat 3 poin yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut yaitu:
    1. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.
    3. Untuk mengetahui cara kaum guy di Kota Bengkulu dapat mengidentifikasi perilaku sesama jenisnya
    8. Pada manfaat penelitian saya rasa sudah cukup benar.
    9. Tinjauan pustaka pada skripsi tersebut yaitu:
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    Hasil revisi saya tentang tinjauan pustaka ini adalah
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    10. Dalam kerangka berpikir gambar “perilaku kaum guy di Kota Bengkulu” seharusnya berada di tengah saja sehingga padanannya terlihat harmonis.

    BalasHapus
  3. NAMA : DIDIET DWI SAPUTRA
    NPM : D1e015106
    ILMU KOMUNIKASI

    PARAGRAF 1-5
    Merupakan Das Sein "Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain..."

    PARAGRAF 6-8
    Merupakan Das Sollen "Hal ini menyebabkan kaum homoseksual kerap menerima perlakuan berupa pelecehan fisik ataupun verbal dalam lingkungan sosialnya yang menyebabkan perasaan takut akan perlakuan negatif, pengucilan, dan pernyataan negatif..."

    PARAGRAF 9-12
    Merupakan Penjelasan das sein dan das solen dari paragraf sebelumnya

    SAYA TIDAK MENEMUKAN PERTANYAAN DARI SKRIPSI DI ATAS UNTUK DI REVISI
    RUMUSAN MASALAH YANG TELAH DI REVISI
    "bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya ?"
    TUJUAN DAN MANFAAT SUDAH BENAR DAN JELAS MENURUT SAYA

    REVISI TINJUAN PUSTAKA MENURUT SAYA
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    REVISI KERANGKA GAMBAR SEHARUSNYA GAMBAR KETIGA DI TUKAR DENGAN GAMBAR PERTAMA LETAK POSISI NYA.

    BalasHapus
  4. Nama : Mia Apriyani
    Npm : D1E015070

    * paragraf 1-3 adalah Das Sein. Pada paragraf 1 "Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat,....Salah satunya adalah kaum homoseksual atau gay......". Paragraf 2&3 merupakan penjelasan untuk memperkuat paragraf 1.
    * paragraf 4 & 5 adalah Das Sollen. Pada paragraf 4 "Dewasa ini, untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan.....". Sedangkan paragraf 5 lanjutan dari paragraf 4.
    * paragraf 6 & 7 adalah Das Sein. "Sebagai makhluk relasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi ....". Dan paragraf 7 penjelas paragraf 6.
    * paragraf 8-12 adalah Das Sollen. Pada paragraf 8 "Selanjutnya, apabila ditinjau dalam konsep ilmu komunikasi, pengungkapan diri merupakan .....". Selanjutnya paragraf 9-12 penjelasan untuk mempertegas paragraf 8.
    * pertanyaan penelitian pada pendahuluan terdapat di paragraf 12 "mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu)".
    * pada rumusan masalah saya rasa sudah benar hanya saja pertanyaan penelitiannya bisa ditambah "Bagaimana kaum gay kota bengkulu menempatkan diri di masyarakat dengan identitas mereka?".
    * Tujual penelitian juga bisa ditambah "untuk mengetahui perilaku kaum gay kota bengkulu dalam menempatkan diri di masyarakat dengan identitas mereka".
    * Pada manfaat penelitian menurut saya sudah benar.
    * Revisi tinjauan pustaka.
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    Hasil revisi saya:
    2.1 Penelitian terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (homoseksual)
    2.3 Gaya komunikasi kaum gay
    2.4 kelas-kelas kaum gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas seksual kaum gay
    2.7 kerangka pemikiran

    * Gambar kotak di kerangka pemikiran seharusnya kotak gambar pertama berada dikotak ketiga, dan kotak gambar ketiga berada dikotak pertama dan gambar kedua tetap ditengah.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. NAMA : NAJDAH TWIN ANTITA
    NPM : D1E015078
    ILMU KOMUNIKASI
    Diparagraf 1 sampai 3 Das sein ‘’ Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain. Fenomena ini memicu terjalinnya interaksi yang semakin intim di berbagai kalangan.....’’ karena dari paragraf 1-3 menjlaskan fenomena dan menjelaskan fakta-fakta pertambahan jumlah kalangan homoseksual (gay) Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya.
    Diparagraf 4 sampai 5 Das sollen “Dewasa ini, untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain....” karena dari paragraf 4-5 ini menjelaskan para kaum gay membuat bahasa mereka agar dapat dengan mudah mengidentifikasi kalangan lawan komunikasinya.
    Diparagraf 6-12 Das sein “sebagai makhluk relasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi memiliki cara-cara tersendiri dalam mengidentifikasi diri dan pasangannya....”
    Pertanyaan penelitian menurut saya terdapat di paragraf 12 “guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).’’
    Tujuan penelitian disini menurut saya sudah benar .
    Sub judul disini sedikit kurang tepat :
    sub judul asli : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum)
    sub judul yang telah di revisi : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Di Kota Bengkulu)
    tinjauan pustaka :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Sub judul yang telah di revisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.6 Queer Theory Judith Butler
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Kerangka pemikiran menurut saya sedikit kurang tepat, seharusnya gambar ke 3 ( perilaku kaum gay di kota bengkulu) berada di tengah . dan sebaliknya gambar ke 2(teori queer judith butler) di kanan.

    BalasHapus
  7. NAMA : CACA SRI RAHAYU
    NPM : D1E015022
    JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI
    • Paragraf 1-3 : DAS SEIN
    “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain..... Salah satunya adalah kaum homoseksual atau gay……” selebihnya merupakan kalimat penjelas das sein tersebut.
    • Paragraf 4-5 : DAS SOLLEN
    “kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain. Hal ini dilakukan guna menunjukan identitas diri mereka sebagai bagian dari kaum gay…” Paragraf ke 5 merupakan paragraf penjelas dari paragraph 4.
    • Paragraf 6-12 : Paragraf yang memperkuat dari das sein.
    • Terdapat pertanyaan penelitian di paragraph 12 :
    Bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    • Rumusan masalah bisa ditambah :
    “ Bagaimana strategi kaum gay di Kota Bengkulu bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya?”
    • Tujuan penelitian bisa ditambah :
    Untuk mengetahui cara kaum gay bersosialisasi di masyarakat.
    • Revisi Tinjauan pustaka menurut saya :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas- Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    • Kerangka Pemikiran menurut saya kurang tepat, kotak pertama/paling kiri itu seharusnya berada di kotak ke3/paling kanan, dan kotak ke3/paling kanan seharusnya berada di kotak pertama/paling kiri.

    BalasHapus
  8. Nama : Laelatul Maghfiroh
    Npm : D1E015104
    Jurusan : Ilmu Komunikasi
    1. Analisis tentang Das Sein dan Das sein dalam paper tersebut :
    • Das sein pada paper di atas terdapat pada paragraf 1-3 “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan.... “
    • Paragraf 4-7 merupakan penjelas dari paragraf sebelumnya.
    • Paragraf 8-11 merupakan das sollen “Di Negara Barat seperti di Amerika dan Kanada bukan hanya mengganggap homoseksual adalah suatu orientasi seksual pilihan...”
    • Paragraf 12 merupakan pertanyaan penelitian yang berupa pernyataan “ bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    2. Analisis Sub judul pada paper di atas adalah :
    Asli : Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    Revisi : Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual Sesama Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    3. Rumusan masalah dalam paper itu sudah benar menurut saya tetapi ada yang ingin saya revisi sedikit.
    Paper asli :
    Rumusan masaalah :
    Berdasarkan dengan pemaparan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini nantinya adalah :
    Revisi :
    Berdasarkan pemaparan di atas maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
    4. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian ini menurut saya sudah benar.
    5. Tinjauan pustaka :
    Asli :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Revisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay ( Homoseksual )
    2.4 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.5 Kelas – Kelas Kaum Gay
    2.6 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    6. Kerangka pemikiran ini menurut saya gambar ke-3 berada di posisi gambar ke-1 dan begitu sebaliknya dan gambar ke-2 tetap berada di posisi tengah.

    BalasHapus
  9. Nama : Dhimas Bagus Abimayu
    NPM : D1E015044
    Jurusan : Ilmu Komunikasi

    • Paragraf 1-4 adalah das sein. “Hal ini senada dengan pernyataan Dewa Ayu dan I Nyoman Dewi (dalam Portal Gaya Nusantara, 2013:3) bahwa Jumlah gay di Indonesia mencapai angka 7.000.000 orang dengan kecenderungan capaian pertumbuhan dua kali lipat dari kalangan dengan pilihan berorientasi biseksual.”

    • Paragraf 5 adalah das sollen. “Sehingga penempatan kalangan homoseksual sebagai kaum marginal pada masyarakat membuat sebagian besar kalangan ini masih memiliki batasan berinteraksi dengan warga masyarakat awam di sekitarnya.”

    • Paragraf 6-10 adalah das sein dan penjelasan dari paragraf sebelumnya. “Sebagai makhluk relasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi memiliki cara-cara tersendiri dalam mengidentifikasi diri dan pasangannya.”

    • Paragraf 11 adalah das sollen. “Seperti halnya makhluk hidup yang berpasang-pasangan, komunitas gay ini juga menginginkan kehidupan yang lebih serius dengan pasangan sesama jenisnya seperti ke jenjang pernikahan.”

    • Paragraf 12 adalah das sein dan penjelasan dari paragraf sebelumnya. “Fenomena lainnya di Bengkulu ketika para gay yang tidak terkoordinir dalam sebuah komunitas ini dapat menemukan pasangannya yaitu melalui berbagai cara komunikasi seperti melalui sosial media.”

    • Revisi pertanyaan penelitian : menurut saya saharusnya pertanyaan penelitian yang benar adalah “Bagaimana cara yang dilakukan oleh homoseksual dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi serta perilaku seksual sesama jenisnya”.

    • Tujuan penelitian sebelum direvisi :
    1. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.

    Tujuan penelitian setelah direvisi :
    1. Untuk menganalisis perilaku kaum gay di Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2. Untuk mengetahui perilaku kaum gay di Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenisnya.
    3. Untuk mengetahui cara kaum gay di Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi perilaku seksual sesama jenisnya.

    • Tinjauan pustaka sebelum direvisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    Tinjauan pustaka setelah direvisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Queer Theory Judith Butler
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    • Menurut saya kerangka pemikiran diatas sudah benar. Karena, dalam karangka pemikiran tersebut teori queer berada di tengah dan tanda panah yang digunakan adalah tanda panah dengan dua arah. Yang berarti sebab-akibat.

    BalasHapus
  10. NAMA : DHIYAH EFFIANA PUTRI WIRAWAN
    NPM : D1E015108

    • Paragraf 1 s/d paragraf 7 : Das Sein , karena diparagraf tersebut menjelaskan keadaan yang sebenarnya “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain, . . . . ”
    • Paragraf 7 juga terdapat Das sollen karena penjelasan yang diberikan merupakan apa yang diharapkan nantinya “Pengungkapan jati diri yang tertutup tersebut dilakukan guna menyembunyikan identitas dan perilaku dalam diri mereka yang sebenarnya dalam mengidentifikasikan pasangannya sehingga tidak diketahui oleh masyarakat pada umumnya.”
    • Paragraf 8-12 merupakan hasil dari penelitian serta menjadi penjelasan dari paragraf sebelumnya
    • Paragraf 12 terdapat pernyataan penelitian “bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu,…”
    • Tujuan penelitian sudah sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang sudah ditetapkan
    • Tinjauan pustaka : Sub judul asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Menurut saya, Tinjauan pustaka tidak perlu direvisi karena sudah benar
    • Menurut saya kerangka penelitian ke 2 diletakan menjadi ke 1, kerangka ke 3 diletakan ke 2, dan kerangka ke 1 diletakan ke 3

    BalasHapus
  11. NAMA : MARSELA
    NPM : D1E015018
    JURUSAN (ILMU KOMUNIKASI)

    A.) Paragraf 1-2 merupakan (DAS SEIN)
    "Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi..."
    Paragraf 3-4 merupakan (DAS SEIN)
    "Bukti lain yang menunjukan semakin kuatnya keinginan kaum gay ingin memperoleh pengakuan masyarakat ......"
    Paragraf 5-7 merupakan (DAS SEIN)
    "Sesuatu yang menyimpang karena perilaku, utamanya perilaku seksual seperti ini belum berlaku secara umum dan belum dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga...."
    Paragraf 8-10 merupakan (DAS SEIN)
    "Pengungkapan diri mengacu pada penyampaian informasi secara sadar, baik menyangkut pikiran, perasaan dan perilaku.."
    Paragraf 11 merupakan (DAS SOLLEN)
    "Seperti halnya makhluk hidup yang berpasang-pasangan, komunitas gay ini juga menginginkan kehidupan yang lebih serius....."
    Paragraf 12 merupakan (DAS SEIN)
    "Fenomena lainnya di Bengkulu ketika para gay yang tidak terkoordinir dalam sebuah komunitas ini dapat menemukan pasangannya...."

    B.)Adapun pertanyaan penelitian menurut saya yaitu berada dibagian paragraf ke 12 "bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu?"

    C.) Subs judul asli:
    GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum) setelah direvisi menjadi GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay Di Kota Bengkulu)

    D.) Rumusan masalah, Tujuan penelitian dan Manfaat penelitian dalam skripsi ini menurut saya sudah benar jika dilihat dari penelitian terdahulu dan latar belakangnya.

    E.) TINJAUAN PUSTAKA ASLI :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    TINJAUAN SETELAH DIREVISI :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    F.) Revisi kerangka pemikiran pada gambar tersebut menurut saya seharusnya, kotak pertama berada di kotak ketiga, dan sebaliknya kotak ketiga berada dikotak pertama.

    BalasHapus
  12. Nama : Nadia Handayani (D1E015056)
    Jurusan : ILMU KOMUNIKASI

    • Paragraf 1-4, 6-10 adalah Das Sein
    • Paragraf 5,6,11 dan 12 adalah Das Sollen
    • Paragraf 3,7, dan 9 adalah kalimat Penjelas dari Das Sein
    • Pertanyaan penelitian pada paper yang dianalisa sudah baik, namun menurut saya lebih baik jika ditambah 1 pertanyaan lagi yaitu : Apa yang menyebabkan keberadaan kaum gay ditolak di Indonesia namun dapat diterima di negara Barat ?

    • Revisi (tambahan) pada bagian Tujuan : Mengenal Perbedaan Karakter Masyarakat di Negara Barat (Amerika) dan Indonesia dalam menanggapi fenomena kaum Gay

    • Revisi pada bagian Tinjauan Pustaka
    a) 2.1 Penelitian Terdahulu
    b) 2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    c) 2.2 Queer Theory Judith Butler
    d) 2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    e) 2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    f) 2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    g) 2.7 Kerangka Pemikiran

    • Kerangka Pemikiran
    Menurut analisa saya, seharusnya kotak kedua berada di urutan pertama, lalu kotak ketiga diurutan kedua, dan kotak pertama diurutan ketiga.

    BalasHapus
  13. Nama : Vindya Hendarwati
    NPM : D1E015032


    Paragraf 1-3 merupakan Das sein
    “ Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain…….”
    Paragraf 4 merupakan Das sollen
    “untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain….”
    Paragraf 5-12 merupakan Das sein
    “sesuatu yang menyimpang karena perilaku, utamanya perilaku seksual seperti ini belum berlaku secara umum dan belum dapat diterima oleh masyarakat …..”

    Pertanyaan penelitian paper tersebut terdapat di dalam paragraf 12 yaitu :
    “Bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).”

    Tujuan penelitian menurut saya ada baiknya tidak menggunakan kata “untuk mengetahui” berulang kali.
    1.3 Tujuan Penelitian
    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka peneliti memiliki tujuan penelitian. Adapun tujuan penelitian tersebut antara lain :
    1. Untuk memahami perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2. Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.

    Tinjauan Pustaka yang terdapat pada paper diatas yaitu :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    Revisi saya terhadap tinjauan pustaka paper diatas yaitu :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-kelas kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Pada gambar kerangka pemikiran terdapat kesalahan dalam meletakkan posisi gambar, gambar ke dua seharusnya berada di gambar ke tiga, begitupun sebaliknya.

    BalasHapus
  14. Sub judul asli paper : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum)
    Revisi Sub judul : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi perilaku dan orientasi seksual pada Kaum Gay)

    BalasHapus
  15. Nama : dhea adinda sakinah
    npm : D1E015110
    1. Paragraf 1-3 das sein Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat.."
    2. Paragraf 4-5 das sollen, “Keberadaan kaum gay yang semakin berkembang ini jelas menjadi sorotan banyak mata dan menjadi perbincangan yang tidak dapat dielakkan.."
    3. Paragraf 6-12 adalah paragraf penjelas dari das sein
    4. Paragraf 9-12 merupakan hasil dari penelitian yang memperjelas isi dari paragraf sebelumnya.

    Pertanyaan penelitian terdapat di paragraf 12 “Berdasarkan, uraian di atas tentang adanya fenomena gay yang semakin marak terjadi di tengah masyarakat , maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena tersebut guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).”

    Untuk tujuan penelitian menurut saya sudah cukup benar.
    Tinjauan Pustaka : Sub judul asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Sub judul yang telah di revisi
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.6 Queer Theory Judith Butler
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Kerangka pemikiran baiknya gambar ke 2 berada di posisi gambar ke 3.

    BalasHapus
  16. NAMA : BAYU PRASTIYO
    NPM : D1E015066
    JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI
    - Paragraf 1-3 (Das Sein) “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain... interaksi tersebut menciptakan kelompok-kelompok tersendiri yang memiliki orientasi berbeda. Salah satunya adalah kaum homoseksual atau gay... Hal ini dapat dilihat dari adanya pertambahan jumlah kalangan homoseksual (gay) Indonesia dan diprediksi semakin meningkat setiap tahunnya.”
    - Paragraf 4-5 (Das Sollen) “untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain”
    - Paragraf 6-12 (Das Sein) “Sebagai makhluk relasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi memiliki cara-cara tersendiri dalam mengidentifikasi diri dan pasangannya....”
    - Paragraf 11 (Das Sollen) “Seperti halnya makhluk hidup yang berpasang-pasangan, komunitas gay ini juga menginginkan kehidupan yang lebih serius dengan pasangan sesama jenisnya seperti ke jenjang pernikahan”
    Pertanyaan penelitian dapat ditemukan di paragraf 12 “guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).”
    Rumusan masalah sudah benar, dapat di tambah dengan “ Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat ?”
    Tujuan penelitian sudah benar, dapat di tambah dengan “Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat.”
    Tinjauan pustaka asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Hasil revisi tinjauan pustaka
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas- Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Revisi kerangka pemikiran : Kotak pertama berada di posisi ke 3, kotak kedua berada di posisi ke 2, kotak ketiga berada di posisi ke 1

    BalasHapus
  17. Nama : Yosi Elisa Lestari
    Npm : D1E015068
    jurusan : ilmu komunikasi
    1.Paragraf 1-3 Das sein , karena diparagraf tersebut menjelaskan keadaan yang sebenarnya “Kehidupan perkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktifitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain, . . ”
    2.Paragraf 4-5 Das sollen, “ kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain. Hal ini dilakukan guna menunjukkan identitas diri mereka sebagai bagian dari kaum gay.
    3.Paragraf 6-12 : paragraf yang memperkuat dari Das Sein
    4.Terdapat pertanyaan penelitian dari paragraf 12 :
    Bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui oriemtasi seksual sesame jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu ( Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay Di Kota Bengkulu).
    5. Tujuan penelitian sebelum di revisi :
    1.Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    2.Untuk mengetahui perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenis.
    Tujuan penelitian yang sudah di revisi :
    1.Untuk menganalisis perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya.
    6.Sub judul sedikit kurang tepat :
    Sub judul asli : GAY DI KOTA BENGKULU ( Identifikasi, Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum)
    Sub judul yang telah di revisi : GAY DI KOTA BENGKULU ( Identifikasi, Perilaku dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Di Kota Bengkulu).
    7. Tinjauan pustaka : Sub Judul yang asli
    2.1Penelitian Terdahulu
    2.2Queer Theory Judith Butler
    2.3Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7Kerangka Pemikiran
    Sub judul yang telah di revisi :
    2.1Penelitian Terdahulu
    2.2Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.3Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6Queer Theory Judith Butler
    2.7Kerangka Pemikiran
    Kerangka pemikiran menurut saya kurang tepat seharusnya kotak kedua berada di kotak ketiga, dan kotak ketiga berada di kotak kedua






    BalasHapus
  18. Nama : Tuti Dayati
    Npm : D1E015020
    Jurusan : Ilmu Komunikasi
    1. Menganalisis Das Sollen dan Das Sein
    Paragraf 1 - 5 Das Sein : "Dimana fenomena Gay atau homoseksual berkembang pesat serta keberadaanya semakin di akui oleh masyarakat sekitar,dalam setiap paragraf 1 sampai 5 membuktikan kalimat yang berulang - ulang dan dibuktikan dengan hasil penelitian para ahli".
    Paragraf 6 - 11 Das Sein : "Merupakan konsep dimana gay merupakan sesuatu yang kurang baik di lingkungan masyarakat dan sering mendapatkan pelecehan dari bebagai pihak"
    Paragraf 11 - 12 Das Sein : "Dikota Bengkulu belum ada wadah atau lembaga masyarakat (LSM) yang menaungi komunitas Gay. Cara untuk menentukan pasangannya dilakukan dengan cara komunikasi melalui media sosial.
    2. Pertanyaan penelitian : Terdapat di paragraf 12 dimana peneliti ingin mengetahui bagaimana cara - cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesam jenisnya.
    3. Rumusan Masalah : Menurut saya rumusan masalah disini sudah benar dan berkaitan dengan tujuan yang akan di teliti.
    4. Tujuan Penelitian : Menurut saya tidak ada revisi di dalam tujuan penelitian ini dan sudah benar.
    5. Sub Judul Asli : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi perilaku dan orientasi pada kalangan kaum)
    Sub Judul Revisi : GAY DI KOTA BENGKULU (Identifikasi perilaku dan orientasi pada kalangan kaum Gay di Kota Bengkulu) disini lebih dijelaskan lagi dan dipersempit ruang lingkup objek yang akan diteliti dimana.
    7. Tinjauan Pustaka
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Revisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Perilaku Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    8. Kerangka Pemikiran
    Seharusnya kotak ketiganya berada di urutan pertama,teori dan yang terakhir konsep atau
    kotak pertama


    BalasHapus
  19. Nama : Ari Rahmadi
    NPM : D1E015059
    Jurusan : Ilmu Komunikasi
    >) Paragraf 1-6 Das Sein karena dari paragraf tersebut menjelaskan tentang realita kehidupan yang sebenarnya dialami oleh gay, dan itu juga menjadikan sebuah patokan dalam hal keadaan masyarakat pada kalangan gay yg kita lihat saat ini. "Hal tersebut membuktikan bahwa dengan keberadaan kelompok fenomena gay yang mulai membuka diri pada masyarakat melalui beragam media, serta makin gencarnya kampanye kesetaraan hak minoritas termasuk kalangan gay, secara perlahan mulai menggeser konsepsi nilai pada sebagian masyarakat kita. Bahkan, tidak hanya di kota-kota besar, kaum gay-pun telah eksis di daerah-daerah lainnya, termasuk Bengkulu."
    >)Paragraf 7 Das sollen "Dengan melihat berbagai bentuk ketidakadilan yang diberikan masyarakat melalui perlakuan-perlakuan kurang mengenakan terhadap kaum ini, seperti dikucilkan dan menjadi bahan pergunjingan, membuat kaum homoseksual memilih untuk melakukan penutupan jati diri." Itulah kenapa bisa dikatakan das sollen karena terdapat harapan ataupun sebuah bentuk rasa yang mengakibatkan mereka ingin membuka diri dan diakui
    >) Sedangkan paragraf 8-12 adalah penjelas dari paragraf 7 yang menjadikan acuan pada das sollen

    >)Pertanyaan Penelitian terdapat pada paragraf 12 "guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu)."

    >)Rumusan masalah menurut saya sudah benar.

    >)Tujuan penelitian sudah sesuai seperti yang telah dipaparkan pada rumusan masalah.

    >)Tinjauan Pustaka : Sub judul asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran

    >)Sub judul yang telah di revisi
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.6 Queer Theory Judith Butler
    2.7 Kerangka Pemikiran

    *Menurut saya kerangka pemikiran sudah pas karna dari teori yang dijadikan acuan peniliti dan ada timbal balik dari pertanyaan peniliti tersebut.

    BalasHapus
  20. NAMA : SABARHATI M LUMBAN GAOL
    NPM : D1E015062
    JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI
    *Paragraf 1-3 : adalah das sein
    “Kehidupan perkotaan belakangan .......” selebihnya adalah kalimat penjelas.
    * Paragraf 4-5 : adalah das sollen
    “kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya ..…” sedangkan Paragraf ke 5 merupakan penjelas dari paragraph sebelumnya (4).
    * Paragraf 6-12 : meriupakan Paragraf yang memperkuat dari das sein.
    * paragraph 12 terdapat pertanyaan penelitian
    Bagaimana gay dalam mengidentifikasi pasangannya serta mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya, dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    *Rumusan masalah sudah benar
    *Tujuan penelitian bisa dsuda benar
    •*Revisi Tinjauan pustaka menurut saya :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Kelas- Kelas Kaum Gay
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Queer Theory Judith Butler
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    • menurut saya Kerangka Pemikiran lebih tepat apabila kotak pertama kiri berada di kotak ke3 kanan, dan kotak ke3 kanan di kotak pertama sebelah kiri.

    BalasHapus
  21. Nama : Jerry Del Alafiro
    NPM : D1E015014
    Jurusan : ILMU KOMUNIKASI

    1. Paragraf 1-3 adalah das sein karena merupakan realita yang terjadi, "kehidupan pererkotaan belakangan ini berkembang pesat, terutama dalam aktivitas pergaulan dan berinteraksi satu sama lain."
    2. paragraf 4 kalimat satu dan dua adalah das sollen karena berisikan harapan yang belum tentu terjadi, "dewasa ini, untuk menjaga eksistensinya sebagai kaum minoritas, kaum gay menciptakan, menggunakan, bahkan mensosialisasikan gaya komunikasi dan bahasa tersendiri saat menjalin interaksi dengan orang lain. sedangkan kalimat selanjutnya adalah das sein karena berisikan data-data empiris yang ada, "hal ini senada dengan pernyataan dodi, seorang pelaku gay asal semarang yang menjadi tukang pijat plus-plus dalam dewa ayu dan I Nyoman Dewi (dalam portal gaya nusantara, 2013:15-17) bahwa,...."
    3. paragraf 5 adalah das sein karena sesuai dengan realita yang ada, "selanjutnya, sesuatu yang menyimpang karena perilaku, utamanya perilaku seksual seperti ini belum berlaku secara umum dan belum dapat diterima oleh masyarakat."
    4. paragraf 6 adalah das sollen karena berisikan kondisi yang harusnya terjadi, "sebagai makhluk rasional, homoseksual atau kaum gay secara tersembunyi memiliki cara-cara tersendiri dalam mengidentifikasi diri dan pasangannya."
    5. paragraf 7 adalah das sein karena sesuai dengan realita yang ada, "hal ini menyebabkan kaum homo seksual kerap menerima perlakuan berupa pelecehan fisik ataupun verbal dalam lingkungan sosialnya yang menyebabkan perasaan takut akan perlakuan negatif , pengucilan dan pernyataan negatif yang merupakan ancaman sosial-agama yang muncul dari masyarakat (Oetomo, 2006)."
    6. paragraf 8 adalah das sollen karena merupakan harapan yang seharusnya terjadi, "selanjutnya, apabila ditinjau dalam konsep ilmu komunikasi, pengungkapann diri merupakan bentuk terpenting interpersonal di mana seseorang dapat melibatkan pembicaran tentang dirinya sendiri atau mmembuka diri."
    7. paragraf 9 adalah das sein karena sesuai dengan realitanya, "di negara barat seperti Amerika dan Kanada bukan hanya menganggap homoseksual adalah suatu oreintasi seksual pilihan yang wajar saja, melainkan sampai mengadakan undang-undang pelegalan pernikahan sesama jenis (American Psychiatric Assosiation (APA), 1973."
    8. paragraf 10 adalah das sein karena merupakan realita sesuai dengan data yang ada, "penolakan sosial dan bentuk reaksi lingkungan masyarakat yang dipengaruhi dengan informasi buruk mengenai gay membuat proses identifikasi dan kehadirannya di kehidupan sosial tertutup rapat."
    9. paragraf 11 adalah das sollen karena berisikan ide dan cita-cita di kota bengkulu sendiri belum ada wadah atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menaungi komunitas gay di Bengkulu sehingga mereka masih sangat berhati-hati dalam mengungkap identitas gay-nya."
    10. paragraf 12 adalah das sein karena merupakan realita yang terjadi, "fenomena lainnya di Bengkulu ketika para gay yang tidak terkoordinir dalam sebuah komunitas ini dapat menemukan pasangannya yaitu melalui berbagai cara komunikasi seperti melalui sosial media."

    BalasHapus
  22. A. Pertanyaan penelitiannya terdapat pada kalimat terakhir paragraf terakhir yaitu guna mengetahui bagaimana cara-cara yang dilakukan oleh pasangan homoseksual ini dalam mengidentifikasi pasangannya dan mengetahui orientasi seksual sesama jenisnya dengan judul penelitian Gay Di Bengkulu (Identifikasi, Perilaku, dan Orientasi Seksual pada Kalangan Kaum Gay di Kota Bengkulu).
    B. Rumusan Masalah
    Berdasarkan dengan pemaparan di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini nantinya adalah
    1. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya?
    2. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual sesama jenisnya?
    Revisi rumusan masalah
    1. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam mengidentifikasi calon pasangannya?
    2. Bagaimana perilaku kaum gay Kota Bengkulu dalam orientasi seksual antara pasangan sesama jenisnya?
    C. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian menurut saya sudah benar.
    D. TINJAUAN PUSATAKA yang asli
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Queer Theory Judith Butler
    2.3 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.4 Kelas-Kelas Kaum Gay
    2.5 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    TINJAUAN PUSATAKA revisi :
    2.1 Penelitian Terdahulu
    2.2 Fenomena Gay (Homoseksual)
    2.3 Queer Theory Judith Butler
    2.4 Gaya Komunikasi Kaum Gay
    2.5 Kelas-kelas Kaum Gay
    2.6 Orientasi dan Identitas Seksual Kaum Gay
    2.7 Kerangka Pemikiran
    Pada gambar kerangka pemikiran seharusnya colum pertama diletakkan paling terakhir supaya kerangka pemikirannya lebih beraturan.

    BalasHapus

 

WARNING!!!

PLEASE DON'T DO PLAGIARISM CAUSE IT'S NO INDONESIAN!!!